Selasa, 19 Mei 2009

SURGA DI DEKATKAN

KEPADA SIAPA SURGA DI DEKATKAN ?
Disampaikan Oleh : M.Ihsan Azhari,S.Pd.I

وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ غَيْرَ بَعِيدٍ (31) هَذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ (32) مَنْ خَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ وَجَاءَ بِقَلْبٍ مُنِيبٍ
(33
Allah berfirman: "Dan didekatkanlah surga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka). Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya). (Kepada orang-orang yang bertakwa dan berbakti ini) dikatakan: "Masuklah dengan damai, itu adalah hari kekekalan " (Qaaf: 31 - 34)

Keterangan dan kandungan ayat:
{ وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ } أي: قربت بحيث تشاهد وينظر ما فيها، من النعيم المقيم، والحبرة والسرور، وإنما أزلفت وقربت، لأجل المتقين لربهم، التاركين للشرك، صغيره وكبيره ،

Firman Allah ta'ala "Dan didekatkanlah surga itu" maksudnya: Didekatkan jaraknya sehingga semua nikmat dan kesenangannya yang kekal dapat dilihat dengan kasat mata. Yaitu kepada mereka yang bertakwa dan mentaati semua perintahNya, yang meninggalkan segala bentuk syirik, baik kecil maupun besar.

{ هَذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ } أي: هذه الجنة وما فيها، مما تشتهيه الأنفس، وتلذ الأعين، هي التي وعد الله كل أواب أي:
Maksud firman Allah: "Inilah yang dijanjikan kepadamu": adalah bahwa surga dan segala bentuk kesenangan yang diinginkan setiap diri, dan menyejukkan mata yang memandang yang ada di dalamnya adalah hal yang dijanjikan Allah kepada yang memiliki sifat-sifat berikut:
رجاع إلى الله، في جميع الأوقات، بذكره وحبه، والاستعانة به، ودعائه، وخوفه، ورجائه.
1. Selalu kembali kepada Allah pada setiap waktu dengan mengingat-Nya, mencintai-Nya, meminta tolong kepada-Nya, berdoa, takut, dan berharap kepada-Nya.

{ حَفِيظٍ } أي: يحافظ على ما أمر الله به، بامتثاله على وجه الإخلاص والإكمال له، على أكمل الوجوه، حفيظ لحدوده.
2. Memelihara semua apa yang diperintahkan Allah, dengan melaksanakannya secara ikhlas, dan menyempurnakannya sesempurna mungkin, dan menjaga hukum-hukumnya.

{ مَنْ خَشِيَ الرَّحْمَنَ } أي: خافه على وجه المعرفة بربه، والرجاء لرحمته ولازم على خشية الله في حال غيبه أي: مغيبه عن أعين الناس، وهذه هي الخشية الحقيقية، وأما خشيته في حال نظر الناس وحضورهم، فقد تكون رياء وسمعة، فلا تدل على الخشية، وإنما الخشية النافعة، خشية الله في الغيب والشهادة ويحتمل أن المراد بخشية الله بالغيب كالمراد بالإيمان بالغيب

3. Takut kepada Yang Maha Pemurah ketika jauh penglihatan manusia: Yaitu takut kepada-Nya karena ma'rifahnya tentang Tuhannya, berharap kasih sayang-Nya, dan tetap melakukan semua itu pada saat sepi tidak dilihat oleh orang lain. Inilah takut yang sebenarnya. Adapun takut pada saat dilihat orang banyak bisa jadi hanya karena riya dan sum'ah. Tetapi ada kemungkinan yang dimaksud takut kepada Allah dalam keadaan gaib ini berarti seperti beriman kepada hal-hal gaib yang lain.

{ وَجَاءَ بِقَلْبٍ مُنِيبٍ } أي: وصفه الإنابة إلى مولاه، وانجذاب دواعيه إلى مراضيه، ويقال لهؤلاء الأتقياء الأبرار: { ادْخُلُوهَا بِسَلامٍ } أي: دخولا مقرونًا بالسلامة من الآفات والشرور، مأمونًا فيه جميع مكاره الأمور، فلا انقطاع لنعيمهم، ولا كدر ولا تنغيص، { ذَلِكَ يَوْمُ الْخُلُودِ
}
4. Yang datang kepada TuhanNya dengan hati penuh taubat dan segala keinginannya selalu tertuju kepada keridaanNya. Kepada orang-orang yang bertakwa dan berbakti ini dikatakan: "Masuklah dengan damai, itu adalah hari kekekalan..


تفسير السعدي - (ج 1 / ص 806)
المحقق : عبد الرحمن بن معلا اللويحق
الناشر : مؤسسة الرسالة
الطبعة : الأولى 1420هـ -2000 م

Tidak ada komentar: