Selasa, 19 Mei 2009

Mengabaikan Al Qur'an

MENGABAIKAN AL QUR’AN
Disampaikan Oleh : M.Ihsan Azhari,S.Pd.I

{ وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا (30) وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ وَكَفَى بِرَبِّكَ هَادِيًا وَنَصِيرًا
(QS.Al Furqon:30-31)

Makna Ayat ke-30

 Ayat di atas menceritakan pengaduan Rasulullah saw. kepada Allah Swt. tentang sikap dan perilaku kaumnya terhadap al-Quran
وذلك أن المشركين كانوا لا يُصغُون للقرآن ولا يسمعونه ، كما قال تعالى: { وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لا تَسْمَعُوا لِهَذَا الْقُرْآنِ وَالْغَوْا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَغْلِبُونَ } [ فصلت : 26] وكانوا إذا تلي عليهم القرآن أكثروا اللغط والكلام في غيره، حتى لا يسمعوه فهذا من هجرانه { تفسير ابن كثير، المحقق : سامي بن محمد سلامة- ج 6 / ص 108}
 ayat ini juga mengancam orang yang berpaling darinya secara umum, baik yang tidak mengamalkannya maupun yang tidak mengambil adabnya.
أَنَّ الْعِبْرَةَ لِعُمُومِ اللَّفْظِ لَا بِخُصُوصِ السَّبَبِ
“Yang menjadi patokan adalah keumuman ungkapan, bukan kekhususan sebab”
أصول السرخسي - (ج 1 / ص 164, البحر المحيط - (ج 4 / ص 20.
Makna al hajr

 Rasulullah saw. mengadukan perilaku kaumnya yang menjadikan al-Quran sebagai mahjûr[an]. Mahjûr[an] merupakan bentuk maf‘ûl, berasal dari al-hujr, yakni kata-kata keji dan kotor seperti tuduhan al-Quran adalah sihir, syair, atau dongengan orang-orang terdahulu (QS al-Anfal [8]: 31.
وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آَيَاتُنَا قَالُوا قَدْ سَمِعْنَا لَوْ نَشَاءُ لَقُلْنَا مِثْلَ هَذَا إِنْ هَذَا إِلَّا أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ
Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka berkata: "Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat yang seperti ini), kalau kami menhendaki niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini, (Al Quran) ini tidak lain hanyalah dongeng-dongengan orang-orang purbakala."”
LIhat pernyataan mufassir Al Khazin dibawah:
وقيل جعلوه بمنزلة الهجر وهو السيىء من القول فزعموا أنه سحر وشعر -
dikatakan juga dengan menjadikannya sebagai sesuatu yang dicaci, seperti mengatakannya sebagai sihir dan sya’ir”
تفسير الخازن - لباب التأويل في معاني التنزيل - ج 5 / ص31
 Bisa juga berasal dari al-hajr yakni at-tark (meninggalkan, mengabaikan, atau tidak mempedulikan, tidak mengimaninya dll.
{ وقال الرسول } يعني ويقول الرسول في ذلك اليوم { يا رب إن قومي اتخذوا هذا القرآن مهجوراً } أي متروكاً وأعرضوا عنه ، ولم يؤمنوا به ولم يعملوا بما فيه{ تفسير الخازن - لباب التأويل في معاني التنزيل - ج 5 / ص31}
{(Dan Rasul berkata) yakni mengtakan pada hari itu (Wahai Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al Qur’an ini sebagai sesuatu yang diabaikan) maksudnya meninggalkannya, berpaling darinya, tidak beriman terhadapnya, tidak beramal terhadap perintah yang ada didalamnya…… }

Makna Ayat ke-31

 Ayat berikutnya itu merupakan tasliyah (untuk menghibur hati) Rasulullah saw. supaya tidak terlalu bersedih. Sebab, hal yang sama juga dialami oleh nabi-nabi sebelumnya. Ayat ini juga memerintahkan Nabi saw. untuk bersabar dan tetap teguh menyampaikan risalah-Nya.
وقوله:( وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ ) يقول تعالى ذكره لنبيه محمد صلى الله عليه وسلم: وكما جعلنا لك يا محمد أعداء من مشركي قومك، كذلك جعلنا لكل من نبأناه من قبلك عدوّا من مشركي قومه، فلم تخصص بذلك من بينهم. يقول: فاصبر لما نالك منهم كما صبر من قبلك أولو العزم من رسلنا
{ تفسير الطبري - ج 19 / ص 265}
أي: كما حصل لك -يا محمد -في قومك من الذين هجروا القرآن، كذلك كان في الأمم الماضين؛ لأن الله جعل لكل نبي عدوا من المجرمين، يدعون الناس إلى ضلالهم وكفرهم، كما قال تعالى{ وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الإنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ وَلِتَصْغَى إِلَيْهِ أَفْئِدَةُ الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ وَلِيَرْضَوْهُ وَلِيَقْتَرِفُوا مَا هُمْ مُقْتَرِفُونَ } [ الأنعام : 112 -113
تفسير ابن كثير - (ج 6 / ص 109] } }
‘Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. Dan (juga) agar hati kecil orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat cenderung kepada bisikan itu, mereka merasa senang kepadanya dan supaya mereka mengerjakan apa yang mereka (syaitan) kerjakan. (TQS.Al An’am:112-113)

 Ayat itu juga sebagai ta‘zhîm li as-syikâyah (bentuk pengagungan terhadap pengaduan) Rasulullah saw. sekaligus takhwîf li qawmih (memberikan rasa takut terhadap kaumnya). Sebab, jika para nabi telah menyerahkan (suatu urusan) kepada Allah Swt. dan mengadukan kaum mereka kepada-Nya, berarti telah halal azab atas mereka.

 Dengan demikian, beberapa sikap dan perilaku yang dapat dikategorikan sebagai mengabaikan dan meninggalkan al-Quran, adalah:

1) menolak untuk mengimani dan membenarkannya;
2) tidak mau mendengarkan dan membacanya;
3) tidak berusaha men-tadabburi, mengkaji, dan memahami kandungannya;
4) tidak mau mengamalkan isinya, termasuk enggan menerapkan hukum-hukumnya; baik dalam kehidupan individu, masyarakat, maupun negara

Tidak ada komentar: